Nama : Riska Nurmala Sari
Kelas : 2EB15
NPM : 27213798
Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian
adanya system perdagangan bebas antara Negara-negara ASEAN. Indonesia dan
sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (MEA).
KARAKTERISTIK DAN UNSUR MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan
akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada
konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan
memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas
waktu yang jelas. dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus
bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar,
inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan
multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan
komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Pada saat yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
akan mengatasi kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap
Negara Kamboja, Laos, Myanmar dan
VietNam melalui Initiative for ASEAN Integration dan
inisiatif regional lainnya.
Bentuk Kerjasamanya adalah :
Bentuk Kerjasamanya adalah :
- Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;
- Pengakuan kualifikasi profesional;
- Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;
- Langkah-langkah pembiayaan perdagangan;
- Meningkatkan infrastruktur
- Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN;
- Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber daerah;
- Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Pentingnya perdagangan eksternal terhadap ASEAN dan
kebutuhan untuk Komunitas ASEAN secara keseluruhan untuk tetap melihat ke
depan,
karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):
karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):
- Pasar dan basis produksi tunggal,
- Kawasan ekonomi yang kompetitif,
- Wilayah pembangunan ekonomi yang merata
- Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global.
Karakteristik ini saling berkaitan kuat. Dengan
Memasukkan unsur-unsur yang dibutuhkan dari masing-masing karakteristik dan
harus memastikan konsistensi dan keterpaduan dari unsur-unsur serta
pelaksanaannya yang tepat dan saling mengkoordinasi di antara para pemangku
kepentingan yang relevan.
Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
Indonesia
akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 (MEA 2015). Masyarakat Ekonomi
ASEAN 2015 (MEA 2015) merupakan realisasi akhir dari sebuah integrasi ekonomi
yang sesuai dengan visi ASEAN 2020, yang didasarkan pada kepentingan bersama
Negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui
inisiatif yang telah ada dan inisiatif baru.
Tujuan
utama dari MEA 2015 yaitu
untuk mendorong efisiensi dan daya saing ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin
dalam empat hal:
- ASEAN sebagai aliran bebas barang, bebas jasa, bebas investasi, bebas tenaga kerja terdidik, dan bebas modal (single market and production base)
- ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing tinggi (a highly competitive economic region)
- ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata dengan elemen pengembangan usaha kecil menengah (a region of equitable economic development)
- ASEAN sebagai kawasan terintegrasi (a region fully integrated in to the global economy)
Untuk arus barang sendiri dilakukan dengan
menghapuskan bea masuk seluruh barang kecuali barang yang termasuk dalam Sensitive
List (SL) dan High Sensitive List (HSL) serta bea masuk produk Priority
Integration Sectors (PIS).
Arus jasa
dilakukan dengan mengurangi seluruh hambatan dalam perdagangan jasa untuk empat
sektor bidang jasa, yaitu ;
1.
Transportasi
udara,e-ASEAN
2.
Kesehatan
dan pariwisata
3.
Mengurangi
seluruh hambatan perdagangan jasa pada 2015.
Sedangkan, untuk liberalisasi arus tenaga kerja
dilakukan dengan meberikan fasilitas penerbitan visa dan employment pass bagi
tenaga profesi serta tenaga kerja terampil ASEAN yang bekerja di sektor-sektor
yang berhubungan dengan perdagangan atau investasi antar Negara ASEAN. Tentunya
dengan adanya MEA 2015 ini menjadi sebuah peluang sekaligus tantangan bagi
Negara-negara ASEAN khususnya Indonesia. Peluang, karena produk-produk
Indonesia akan mendapat pasar di kawasan ASEAN.
Populasi ASEAN pada 2012 mencapai 617,68 juta jiwa
dengan pendapatan domestik bruto 2,1 triliun dolar AS. Jumlah itu menunjukkan
potensi besar ASEAN untuk digarap oleh investor. Namun juga menjadi tantangan,
karena jika kita tidak siap maka justru produk dari negara ASEAN lainnya yang
akan menyerbu Indonesia. Saat ini pun, banyak produk impor yang masuk ke
Indonesia. Ada keraguan memang apakah Indonesia akan siap atau tidak dalam
mengadapi MEA 2015.
Menurut
Ketua Bidang Organisasi Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Edy Suandi Hamid ” Indonesia belum siap menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN 2015, hal ini disebabkan karena daya saing ekonomi nasional dan
daerah belum siap”. Mengenai persiapan di dalam negeri, Dirjen Kerja Sama
Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Imam Pambagyo mengatakan
bahwa dalam mengahadapi MEA 2015 Indonesia harus memperkuat daya saing,
mengamankan pasar domest ikut serta mendorong ekspor .
Akan tetapi, mau tidak mau Indonesia harus siap
mengahadapi MEA 2015 karena dengan adanya MEA 2015 ini, secara tidak
langsung masyarakat Indonesia dituntut untuk berkreativitas lagi agar
mampu bersaing dengan Negara-negara Anggota ASEAN lainnya. Integrasi ekonomi di
ASEAN ini berpeluang menjadi batu loncatan bagi Indonesia untuk memiliki posisi
tawar yang kuat dalam konstelasi politik global. Indonesia bahkan diprediksi
bahwa akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi terbesar ke tujuh pada
2030. Kenyataan ini dan prediksi ke depan tersebut memberi angin segar dalam
membangun optimisme Indonesia menatap masa depan khususnya menjelang berlakunya
MEA pada 2015. Perdagangan bebas antar negara di kawasan Asia Tenggara akan
membawa hal positif dan negatif bagi masing-masing negara yang terlibat
didalamnya. Manfaat MEA 2015 ini yaitu penurunan biaya perjalanan transportasi,
menurunkan secara cepat biaya telekomunikasi, meningkatkan jumlah pengguna
internet, informasi akan semakin mudah dan cepat diperoleh, meningkatnya
investasi dan lapangan kerja.
Sisa waktu yang hanya tinggal bebrapa bulan lagi,
hendaknya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pemerintah untuk bersiap
menghadapi MEA 2015. Tantangan kedepan bagi Indonesia ialah mewujudkan
perubahan yang berarti bagi kehidupan keseharian masyarakatnya. Semoga seluruh
masyarakat Indonesia bisa membantu untuk mewujudkan kehidupan ekonomi dan
sosial yang layak agar kita bisa bersaing di masyarakat ekonomi ASEAN tahun
2015.
ANALISIS MENGENAI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Menurut saya,Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam makalah ini menyangkut soal Masyarakat
Ekonomi ASEAN ( MEA ) 2015 maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Indonesia sebenarnya belum siap untuk
menghadapi MEA 2015 hal ini disebabkan karena daya sainng ekonomi nasional
& daerah belum siap. Namun, dengan adanya MEA 2015 akan membawa dampak
positif untuk Indonesia sendiri karena dituntut agar mampu bersaing dengan
Negara-negara ASEAN lainnya. Dengan demikian Indonesia hanya perlu membenahi dan membekali masyarakt agar
trampil hingga mereka mampu menghadapi pasar bebas MEA 2015 dan membentuk
SDM-SDM yang berkualitas.
“Kesiapan
Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015” http://regional.kompasiana.com/2014/04/25,
Srikandi Rahayu.“Pengertian Dan Karakteristik
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”