Alkisah ada dua orang sepasang
kekasih yang saling mencintai. Mereka di kenal sebagai pasangan yang sangat
serasi di sekitar lingkungan mereka. Entah itu di lingkungan sekolah nya, dan
di rumahnya. Sepanjang perjalanan cinta mereka, mereka jarang sekali
bertengkar. Selalu berpergian bersama-sama, bertemu setiap hari, dan suka duka
mereka lalui bersama. Bahagia nya mereka terlengkapi setelah mereka mengantongi
restu orangtua masing-masing. Sebut saja mereka dengan panggilan Adit dan Rima.
Adit dan Rima bersekolah di sekolah
yang sama. Hanya saja Rima itu adik kelasnya Adit. Mereka berpacaran sejak
tanggal 1 agustus 2011. Pada saat itu awal bulan ramadhan. Mereka selalu
merayakan anniversary setiap bulannya, padahal mereka tahu, kalau anniversary
itu dilakukan hanya satu tahun sekali. Ada beberapa orang yang heran kenapa
Rima mau menerima Adit. Apalagi dengan kondisi fisik Adit yang gemuk dan hitam.
Mereka selalu bertanya “Rim, elo kok mau sama si Adit sih, kan dia jelek ?”.
Rima selalu menjawab “memang kenapa? Cinta itu tidak melihat fisik bukan? Gue nyaman
kok. Jadi ga ada yang di permasalahin sama gue”. Orang itu pun hanya berdiam
diri tidak mau membalas omongan Rima.
Suatu ketika, Adit mulai dengan
kesibukannya sebagai kelas XII. Entah sibuk UN, LES, dan sibuk mencari
Universitas tentunya. Hingga Adit jarang mengabari Rima, dan membuat mereka
mudah bertengkar. Setelah kesibukkan Adit itu mulai berkurang, Adit mengajak
rima untuk bertemu. Adit menjemput Rima untuk makan malam bersama di suatu
tempat. Malam itu Rima dan Adit pun bersenang-senang sebelum Adit meninggalkan
Rima sendiri di kota mereka. Adit tidak bias membawa Rima karena Rima harus
meneruskan sekolahnya terlebih dahulu. Setahun kemudian mungkin mereka bias bersama.
Malam itu Rima dan Adit membuat komitmen untuk tetap berhungan walau pun dengan
jarak yang jauh. Sebut saja LDR (Long Distance Relantionship). Saat makan malam
mereka mulai membicaran hal yang serius itu.
Rima
berkata : “yang, kamu kan mau kuliah. Aku ga akan ngelarang kamu apa2, atau
gimana2, kamu mau temenan sama siapa pun aku ga akan larang, termasuk sama
cewe. Aku tau ko itu lingkungan baru dan kamu butuh bersosialisasi. Cuma aku
minta, kamu jangan bohongin aku. Aku Cuma pengen tau kegiatan kamu di luar sana
seperti apa. Aku juga ga mau berprasangka buruk sama kamu. Kamu bias lakuin itu
buat aku?”
Adit : “ko
kamu tumben ngomong kaya gini? Biasanya kan kamu suka ngomel ngomel kalau ada
cewe yang deketin aku. Yaudah iya sayang. Aku bakal jaga kepercayaan kamu. Aku kan
saying sama kamu hehe”
Rima pun
hanya diam dan tersenyum malu kepada Adit.
Keesokan harinya Adit pun bepamitan
untuk pergi ke Bandung u tuk melaksanakan OSPEK. Selama 3 minggu mereka tidak
bertemu. Tiba-tiba teman Rima mengajak Rima untuk pergi ke bandung, ke tempat
Adit berada. Karena pacar temannya itu juga kuliah bersama Adit. Akhirnya Rima
setuju. Sambil merencanakan surprise ulang tahun kekasih temannya itu. Rima
meminta izin kepada orang tua nya. Setelah mendapat izin, 3hari kemudian Rima
pun pergi menggunakan Travel bersama Temannya itu. Rima tidak memiliki perasaan
apa2 selain perasaan senang karena akan bertemu dengan kekasihnya itu. Setelah sampai,
mereka pun bertemu. Rima, Adit, dan temannya itu memberikan surprise kepada
kekasih temannya Rima. Rima, dan Adit tidak mau menyianyiakan waktu yang
berkualitas ini. Mereka berkelliling kota bandung berdua. Rima dan Adit bermain
bersama hingga malam. Saat Rima ingin pulang dan minta diantarkan ke tempat
travel nya itu. Kekasih temannya Rima tidak mengijinkan. Rima malah disuruh
menunggu bahkan katanya akan diantarkan sampai ke rumah nya. Rima awalnya
menolak, tapi Adit berkata bahwa dia juga akan ikut mengantarkan. Akhirnya Rima
setuju. Sebelum pulang mereka berfoto bersama. Dengan canda, dan penuh tawa. Setelah
jam menunjukkan pukul 9 malam. Rima pun diantar pulang. Sepanjang perjalanan
pulang, Rima tidak memikirkan hal jelek apapun yang akan menimpa kekasihnya
itu. 1 jam setengah perjalanan akhirnya Rima sampai di rumah. Kali ini Adit
tidak mengantarkannya sampai ke rumah. Sampai di rumah, kedua orang tua Rima
menanyakan kenapa Adit tidak mampir terlebih dahulu. Rima bilang Adit sedang
terburu-buru.
Dengan perasaan senang Rima pun
pergi ke kamar tidur dan meninggalkan beberapa pesan kepada Adit. Karena Rima tau
bahwa HP Adit itu mati karena low. Rima pun tidak mencemaskan apa2. Rima
langsung tidur. Setelah bangun pagi hari, Rima bergegas untuk pergi sekolah dan
tak sabar menceritakan kepada temannya jika dia sangat senang sudah bertemu
Adit kemarin. Sampai di sekolah..
Rima “eh
tau ga kemarin gue ketemu Adit, kita main seharian. Seneng banget gue udah ga
ketemu 3 minggu akhirnya ketemu juga”
Temannya
Rima : “ oh iya rim? Syukur deh kalau elo seneng. Gue juga ikut seneng”
Setelah berlama-lama
mengobrol Bel tanda masuk pun berbunyi. Tak lama, saat Rima sedang mendengarkan
gurunya menjelaskan, ia mendapat pesan singkat dari temannya yang pergi bersama
dia ke bandung yg berisi “Ka rima, Ka Adit koma”. Rima pun terkejut tidak
percaya Rima menyelidiki apa yang temannya itu katakan. Rima menelpon keluarga
si Adit. Dan ternyata benar. Rima pun shock dan Rima segera pulang. Dengan air
mata yg bercucuran Rima datang ke rumah dan memeluk ibu nya. Rima menceritakan kepada
ibunya. Ibunya pun shock. Lalu ibunya menelpon ayahnya untuk segera pulang,
setelah ayahnya pulang. Rima dan keluarganya pergi ke bandung untuk melihat
keadaan Adit.
Sampailah Rima di Rumah sakit. Dan benar,
Adit sedang terbaring kaku di ruang ICU. Dengan keadaan yang cukup parah, Rima
hanya bisa menangis melihat keadaan itu. Jam sudah menunjukan pukul 4 sore,
Rima memutuskan pergi sebentar untuk mandi dan makan. Rima meminta ijin kepada
orang tua Adit, dan mereka pun mengijinkan. Setelah rima selesai makan dan
mandi. Rima punya forasat yang tidak enak tentang Adit. Teman-temannya sudah
memberitahukan terlebih dahulu kalua Adit sudah meninggal, tapi Rima tidak
percaya. Akhinya Rima bergegas pergi ke rumah sakit. Ternyata benar apa yg di katakana
teman-temannya.
“mana
Adit?” Tanya Rima kepada temannya.
Temannya-temannya
menangis dan tidak ada yg menjawab.
“MANA
ADIT?” teriak Rima kepada teman-temannya.
Tak lama
kakaknya menemui Rima dan berkata “Rima yang sabar yah, Adit udah ga ada. Sekarang
kita pulang dan besok Adit akan di makamkan”.
Rima shock,
Rima menangis dan berteriak memanggil-manggil nama Adit. Rima tak menyangka
bahwa hal ini akan menimpa dirinya.
Rima akhirnya pulang ke rumah Adit. Disana
sudah ada jasad Adit yang terbaring kaku tak bernyawa lagi. Rima hanya bisa
meratapi Adit. Dia tidak habis piker kenapa ini terjadi, padahal kemarin baru
saja bersenang-senang. Semalaman Rima menangis dan menemani jasad Adit hingga
dimakamkan. kini Rima hanya bisa berdoa jika ia sedang kangen pada Adit.
Dari situ Rima sadar, waktu itu memang sangat berharga. Karena kita
tak pernah tahu kapan tuhan akan memanggil kita.
Jadi guys
intinya, jangan buang waktumu secara sia-sia ya..