Senin, 04 November 2013

Umur seseorang siapa yang tahu bukan?

            
            Alkisah ada dua orang sepasang kekasih yang saling mencintai. Mereka di kenal sebagai pasangan yang sangat serasi di sekitar lingkungan mereka. Entah itu di lingkungan sekolah nya, dan di rumahnya. Sepanjang perjalanan cinta mereka, mereka jarang sekali bertengkar. Selalu berpergian bersama-sama, bertemu setiap hari, dan suka duka mereka lalui bersama. Bahagia nya mereka terlengkapi setelah mereka mengantongi restu orangtua masing-masing. Sebut saja mereka dengan panggilan Adit dan Rima.
            Adit dan Rima bersekolah di sekolah yang sama. Hanya saja Rima itu adik kelasnya Adit. Mereka berpacaran sejak tanggal 1 agustus 2011. Pada saat itu awal bulan ramadhan. Mereka selalu merayakan anniversary setiap bulannya, padahal mereka tahu, kalau anniversary itu dilakukan hanya satu tahun sekali. Ada beberapa orang yang heran kenapa Rima mau menerima Adit. Apalagi dengan kondisi fisik Adit yang gemuk dan hitam. Mereka selalu bertanya “Rim, elo kok mau sama si Adit sih, kan dia jelek ?”. Rima selalu menjawab “memang kenapa? Cinta itu tidak melihat fisik bukan? Gue nyaman kok. Jadi ga ada yang di permasalahin sama gue”. Orang itu pun hanya berdiam diri tidak mau membalas omongan Rima.
            Suatu ketika, Adit mulai dengan kesibukannya sebagai kelas XII. Entah sibuk UN, LES, dan sibuk mencari Universitas tentunya. Hingga Adit jarang mengabari Rima, dan membuat mereka mudah bertengkar. Setelah kesibukkan Adit itu mulai berkurang, Adit mengajak rima untuk bertemu. Adit menjemput Rima untuk makan malam bersama di suatu tempat. Malam itu Rima dan Adit pun bersenang-senang sebelum Adit meninggalkan Rima sendiri di kota mereka. Adit tidak bias membawa Rima karena Rima harus meneruskan sekolahnya terlebih dahulu. Setahun kemudian mungkin mereka bias bersama. Malam itu Rima dan Adit membuat komitmen untuk tetap berhungan walau pun dengan jarak yang jauh. Sebut saja LDR (Long Distance Relantionship). Saat makan malam mereka mulai membicaran hal yang serius itu.
Rima berkata : “yang, kamu kan mau kuliah. Aku ga akan ngelarang kamu apa2, atau gimana2, kamu mau temenan sama siapa pun aku ga akan larang, termasuk sama cewe. Aku tau ko itu lingkungan baru dan kamu butuh bersosialisasi. Cuma aku minta, kamu jangan bohongin aku. Aku Cuma pengen tau kegiatan kamu di luar sana seperti apa. Aku juga ga mau berprasangka buruk sama kamu. Kamu bias lakuin itu buat aku?”
Adit : “ko kamu tumben ngomong kaya gini? Biasanya kan kamu suka ngomel ngomel kalau ada cewe yang deketin aku. Yaudah iya sayang. Aku bakal jaga kepercayaan kamu. Aku kan saying sama kamu hehe”
Rima pun hanya diam dan tersenyum malu kepada Adit.
            Keesokan harinya Adit pun bepamitan untuk pergi ke Bandung u tuk melaksanakan OSPEK. Selama 3 minggu mereka tidak bertemu. Tiba-tiba teman Rima mengajak Rima untuk pergi ke bandung, ke tempat Adit berada. Karena pacar temannya itu juga kuliah bersama Adit. Akhirnya Rima setuju. Sambil merencanakan surprise ulang tahun kekasih temannya itu. Rima meminta izin kepada orang tua nya. Setelah mendapat izin, 3hari kemudian Rima pun pergi menggunakan Travel bersama Temannya itu. Rima tidak memiliki perasaan apa2 selain perasaan senang karena akan bertemu dengan kekasihnya itu. Setelah sampai, mereka pun bertemu. Rima, Adit, dan temannya itu memberikan surprise kepada kekasih temannya Rima. Rima, dan Adit tidak mau menyianyiakan waktu yang berkualitas ini. Mereka berkelliling kota bandung berdua. Rima dan Adit bermain bersama hingga malam. Saat Rima ingin pulang dan minta diantarkan ke tempat travel nya itu. Kekasih temannya Rima tidak mengijinkan. Rima malah disuruh menunggu bahkan katanya akan diantarkan sampai ke rumah nya. Rima awalnya menolak, tapi Adit berkata bahwa dia juga akan ikut mengantarkan. Akhirnya Rima setuju. Sebelum pulang mereka berfoto bersama. Dengan canda, dan penuh tawa. Setelah jam menunjukkan pukul 9 malam. Rima pun diantar pulang. Sepanjang perjalanan pulang, Rima tidak memikirkan hal jelek apapun yang akan menimpa kekasihnya itu. 1 jam setengah perjalanan akhirnya Rima sampai di rumah. Kali ini Adit tidak mengantarkannya sampai ke rumah. Sampai di rumah, kedua orang tua Rima menanyakan kenapa Adit tidak mampir terlebih dahulu. Rima bilang Adit sedang terburu-buru.
            Dengan perasaan senang Rima pun pergi ke kamar tidur dan meninggalkan beberapa pesan kepada Adit. Karena Rima tau bahwa HP Adit itu mati karena low. Rima pun tidak mencemaskan apa2. Rima langsung tidur. Setelah bangun pagi hari, Rima bergegas untuk pergi sekolah dan tak sabar menceritakan kepada temannya jika dia sangat senang sudah bertemu Adit kemarin. Sampai di sekolah..
Rima “eh tau ga kemarin gue ketemu Adit, kita main seharian. Seneng banget gue udah ga ketemu 3 minggu akhirnya ketemu juga”
Temannya Rima : “ oh iya rim? Syukur deh kalau elo seneng. Gue juga ikut seneng”
Setelah berlama-lama mengobrol Bel tanda masuk pun berbunyi. Tak lama, saat Rima sedang mendengarkan gurunya menjelaskan, ia mendapat pesan singkat dari temannya yang pergi bersama dia ke bandung yg berisi “Ka rima, Ka Adit koma”. Rima pun terkejut tidak percaya Rima menyelidiki apa yang temannya itu katakan. Rima menelpon keluarga si Adit. Dan ternyata benar. Rima pun shock dan Rima segera pulang. Dengan air mata yg bercucuran Rima datang ke rumah dan memeluk ibu nya. Rima menceritakan kepada ibunya. Ibunya pun shock. Lalu ibunya menelpon ayahnya untuk segera pulang, setelah ayahnya pulang. Rima dan keluarganya pergi ke bandung untuk melihat keadaan Adit.
            Sampailah Rima di Rumah sakit. Dan benar, Adit sedang terbaring kaku di ruang ICU. Dengan keadaan yang cukup parah, Rima hanya bisa menangis melihat keadaan itu. Jam sudah menunjukan pukul 4 sore, Rima memutuskan pergi sebentar untuk mandi dan makan. Rima meminta ijin kepada orang tua Adit, dan mereka pun mengijinkan. Setelah rima selesai makan dan mandi. Rima punya forasat yang tidak enak tentang Adit. Teman-temannya sudah memberitahukan terlebih dahulu kalua Adit sudah meninggal, tapi Rima tidak percaya. Akhinya Rima bergegas pergi ke rumah sakit. Ternyata benar apa yg di katakana teman-temannya.
“mana Adit?” Tanya Rima kepada temannya.
Temannya-temannya menangis dan tidak ada yg menjawab.
“MANA ADIT?” teriak Rima kepada teman-temannya.
Tak lama kakaknya menemui Rima dan berkata “Rima yang sabar yah, Adit udah ga ada. Sekarang kita pulang dan besok Adit akan di makamkan”.
Rima shock, Rima menangis dan berteriak memanggil-manggil nama Adit. Rima tak menyangka bahwa hal ini akan menimpa dirinya.
            Rima akhirnya pulang ke rumah Adit. Disana sudah ada jasad Adit yang terbaring kaku tak bernyawa lagi. Rima hanya bisa meratapi Adit. Dia tidak habis piker kenapa ini terjadi, padahal kemarin baru saja bersenang-senang. Semalaman Rima menangis dan menemani jasad Adit hingga dimakamkan. kini Rima hanya bisa berdoa jika ia sedang kangen pada Adit. 
            Dari situ Rima sadar, waktu itu memang sangat berharga. Karena kita tak pernah tahu kapan tuhan akan memanggil kita.

Jadi guys intinya, jangan buang waktumu secara sia-sia ya.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar